ASME INTRODUCTION & INSPECTION OF PRESSURE VESSEL (ASME Section VIII Div. 1 , Ed. 2015)

halo sobat bloger ketemu lagi nih di R.E ,disini ane akan coba jelaskan tentang bagaimana memilih dan merujuk kode2 yang sudah di tentukan oleh mbah ASME. yah sedikit - sedikit ane akan bagi pengetahuan terutama untuk seorang design engineer yang kerjaanya utak atik  tentang dan bagai mana menentukan designya ,tentang keamaan,dan pemilihan material secara tepat ,kenapa yah kok harus Asme kenapa gak Asma? ....heeee kalo asma itu pasti penyakit bengek .......haaaaaa.....oke langsung aja kita simak penampakanya.

ASME INTRODUCTION & INSPECTION OF PRESSURE VESSEL (ASME Section VIII Div. 1 , Ed. 2015)

asme introduction & inspection pressure vessel (section v111) undang 2 yang harus dipatuhi oleh kita terutama seorang design tanki atau vessel atau bejana tekan ,yang mana setiap pembuatan harus mengikuti undang2 ini !!!....sobat pasti bertanya dan mikir kan kenapa harus patuh dengan aturan ini.....? hee ......ane puun juga bingung.....okelah intinya buat para designer atau perusahaan yang bergelut di bidang ini ikuti aja lah dari pada bonyok......haaaaa......!!!

@ ASME didirikan pada tahun 1880, sebagai respons atas keluhan dan berbagai kegagalan terhadap tekanan pada uap boiler

@  uji performa pertama kali dari Steam  Boilers dilakukan pada tahun 1884.

@ Revisi pertama standar ASME dibuat pada tahun 1900

@ ASME memiliki lebih dari 140.000 anggota di 158 negara di seluruh dunia

@ Asme  menghasilkan sekitar 600 kode dan standar yang mencakup banyak area teknis.

inilah wajah 2 penemu dari system yang di segani di seluruh dunia ,bayangin aja di tahun segitu aja udah menemukan rumus2 tentang engineering ....lha kita aja masih perang ...heeee  tapi kita gak boleh berkecil hati intinya kita harus semangat belajar....

ASME BPVC CODES
BPVC [boiler pressure vessel code]

ASME Section I – Power Boilers

ASME Section II Part A
ASME Section II Part B – Materials
ASME Section II Part C
ASME Section II Part D

ASME Section III – Nuclear Codes

ASME Section IV – Heating Boilers

ASME Section V – NDE

ASME Section VIII Div. 1

ASME Section VIII Div. 2 – Pressure Vessel

ASME Section VIII Div. 3

ASME Section IX – Welding & Brazing

ASME B31.3 – Process Piping

ASME B31.1 – Power Piping

ASME BPVC Timeline

1911 – ASME set up the B&PV Committee – to formulate std rules for construction of boilers and pressure vessel

1915 – First Code issued – ASME 1 – Power Boilers

1923 – Heating Boilers – Section IV

1924 – Materials – Section II

1925 – Pressure Vessel – Section VIII Div. 1

1941 – Welding & Brazing – Section IX

1963 – Nuclear Codes – Section III

1968 – Pressure Vessel – Section VIII Div. 2

1971 – NDE – Section V

1997 – Pressure Vessel – Section VIII Div. 3

ASME and National Board Stamps

ini adalah simbol dimana huruf yang digunakan sebagai kode untuk untuk rujukan design dimana huruf2 yang di pilih untuk menyatakan barang yang akan dibuat.

S – Steam boilers

A – Assembly only

U – Pressure vessels

U2 – Pressure vessels

U 3 – Pressure vessels

PP – Power piping (B31.1)

R – Repair

NB – National Board

ASME VIII Div. 1 INSPECTION REQUIREMENTS

ASME Section VIII

It provides requirements applicable to the design, fabrication, inspection, testing, and certification of pressure vessels operating at either internal or external pressures.

This code was established in 1925 (Sec. VIII, Div.1)

ini adalah standar yang ditentukan pada asme seksi huruf romawi 8 div 1. syarat untuk disain,fabrikasi,inspeksi,testing,dan sertifikat untuk tekanan luar atau tekanan dalam pada bejana tekan 

kode ini didirikan pada tahun 1925 

ASME Section Div. 1

Operating Pressure: 15 (psi) to 3,000 (psi)

untuk standart disain yang  tekananya 1 bar sampai  200 bar 

ASME Section Div. 2

Operating Pressure: 3,000 (psi) to 10,000 (psi)

Its requirements are more rigorous than in Division 1

untuk standart disain yang  tekananya 200 bar sampai  700 bar lebih ketat dari div. 1.

ASME Section Div. 3

Operating Pressure: above 10,000 (psi)

It does not establish maximum pressure limits

Its requirements are more rigorous than in Division 1 and 2

untuk standart disain yang  tekananya 700 bar keatas  lebih ketat dari div. 1&2