aku dan istriku menelantarkan anak kandungku

Memang  penyesalan akan selalu di ahir ,kenapa tidak setelah apa yg akan kita rasakan atau hasil dari apa yg akan kita tanam pasti kita akan memetik dari hasil apa yg kita tanam ,setiap manusia akan selalu merasa bahwa apa yg sudah di lakukan selalu benar jika belum allah tunjukan dan merasakan hasilnya contoh singkat adalah efek dari kenakalan dari anak2 diera serba modern saat ini ,mau apa pun serba ada asalkan ada uang.bermula saat muncul kata-kata anjing yang dilontarkan seorang anak

berumur 10 tahun keseorang ibunya,dan saya pun mendengar itu menangis didalam hati dan mengucapkan astagfirulloh al adzim karna seorang ibu itu adalah istriku sendiri dan anak laki2 itu adalah anak pertamaku ,seorang ibu pun langsung meneteskan air mata dan tanpa suara sedikitpun ,dan dengan tangan yg dia letakan di dada mengucapkan kalimat yg sama denganku..aku pun emosi,kesal bercampur geram melihat anaku sendiri bisa berbicara seperti itu kepada ibu kandungnya,aku pun langsung mencari sapu lantai yg berniat akan memukul ke anak itu,tetapi ibu pun langsung menghalangi niatku itu...sambil berkata ..."sabar yah" dan berkata inilah kesalahan yang sudah allah tunjukan ke kita aku pun mengurungkan niat untuk memukulnya.kemudian aku mengingat apa yang sudah kita perbuat di masa lalu.

saat itu setelah menikah kami dikaruniai seorang anak laki2 lahir di jawa tengah tepatnya di sebuah desa kecil ,karena saat istriku hamil sudah saya suruh untuk mengundurkan diri dari pekerjaanya ,karena sudah menganjak ke 5 bulan kandunganya, dia pun pulang di desa kelahiranya karna biasanya saat melahiran anak pertama selalu ingin ditungguin neneknya...karna masih belum tau cara merawat bayi.


tahun 2005 ,30 januari itulah tepat tanggal kelahiranya dan pada hari itu pas jatuh di hari minggu,aku yg sedang menjenguk dari cikarang ke jawa untuk mengetahui keadaanya pun pas ,banget malam aku tiba minggu pagi sekitar jam 9 pagi lahirlah  anaku yg pertama dan kuberinama dengan nama belakang "januar" lahir diselamatkan oleh bidan yg bernama "NUR" seperti biasa acara selamatan bun kami buat untuk mengucapkan syukur atas apa yg allah berikan,kemudian aku kembali lagi ke perantauan untuk kembali bekerja..setelah sebulan berlalu ahirnya aku pun meminta istriku untuk menyusulku ke bekasi dan sementara anak kami titipkan ke neneknya agar dirawatnya sampai kami mempunyai tabungan untuk kebutuhan nya kelak..ahirnya pun istriku menyusul ku...dan kami sama 2 bekerja ,,anak yg seharusnya mendapatkan asi dari ibunya pun ahirnya hanya mendapatkan asi formula ,,setiap bulan kami pulang menjenguknya melihat perkembangan nya ..seperti biasa anak kecil ya lucu2nya terkadang kami pun tidak tega saat akan meninggalkan nya,,,tetapi mau apa lagi faktor keuangan lah yg paling berperan dalam kehidupan,,dan kami pun tega meninggalkanya tak terasa anaku sudah masuk di taman kanak2 ,di desa itu ,,nenek yg begitu sabar merawatnya dan kami sebagai orang tua sibuk dengan pekerjaan masing2 neneknya adalah ibu kandung istriku mereka tinggal hanya berdua di kampung karna anak2 nya semua hidup di perantauan ,mereka tidak pernah mengeluh akan hadirnya anak kami justru mereka sangat senang karna mereka  tidak lagi merasakan ada nya kecerian anak anak dirumahnya,,jika pun ada itu hanya sekali setahun jika lebaran tiba.dan saat anaku mulai menganjak sekolah dasar akupun mengajaknya ke perantauan dan mendaftar sekolah dengan membayar seorang pengasuh yang merawatnya. kami pun  merasa yakin bahwa ini lah yang terbaik untuk anaku ,tanpa memperhatikan efek kasih sayang,perhatian,dan mengarahkan mana yang baik dan mana yang buruk kepadanya..ditambah pergaulanya dengan anak2 seusianya yang sering melakukan permainan games bersama di warnet,sedangkan keterbatasan seorang pengasuh anak hanya menjalankan tugasnya yaitu mengawasi,memberi makan dan memandikan tanpa ada memasukan input yang positif ke otaknya,,hanya mengugurkan kewajibanya dan selesai tugasnya.tetapi kami tidak semata2 menyalahkan si pengasuh kamilah yg telah lalai dalam mendidik anak...jadi allah sudah menunjukan kebesaranya dari apa hasil yang kita tanam anak seusia itu sudah berani melakukan tindakan buruk ke orang tuannya sendiri ,apa lagi jika besar nanti..itulah yg terlintas di benak kami,kamipun ketakutan bagaimana cara untuk membenahi moral si anak,,yang sudah terlanjur dengan sikap yang tidak sewajarnya,,,,terlintas di pikiran kami pesantrenlah solusi terbaik saat ini ..dan mudah2an allah meridhoi niat baik kami.


jadi kesimpulan kami adalah ,bukan harta segala-galanya ,tetapi harta adalah penunjang untuk untuk berbuat kebaikan,anak pun rezeki yg sangat berharga yg sudah dititipkan ,kita harus benar2 menjaganya
jika kita menelantarkanya malah akan membuahkan mala petaka untuk kedua orang tuanya.

semoga cerita saya ini tidak akan terulang ke orang tua lainya terimakasih .

No comments:

Post a Comment

wellcome to rumah engineer