sejarah ka'bah

Perlu kaum muslimin ketahui bahwa ka’bah yang kita lihat sekarang, bukanlah bentuk asli (original) sebagaimana yang dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim ‘alaihi wa sallam


-Kami ringkaskan perbedaannya:
1. Bentuk Asli ka’bah adalah persegi panjang

Bentuk sekarang: kubus atau kotak
Dahulunya hijr Ismail adalah bagian dalam ka’bah sehingga bentuknya persegi panjang (sampai hijr Ismail).
Sejarahnya adalah, ketika ka’bah rusak maka kaum quraisy sebagai pengelola ka’bah hendak membangun kembali. Mereka pun mengumpulkan semua uang halal mereka (uang riba, menipu dll tidak boleh). Ternyata uang halal mereka tidak cukup membangun semua bentuk ka’bah. 
Akhirnya mereka hanya bisa membangun sampai bentuk kotak saja dan hijr Ismail berada di luar
Sehingga jika shalat di hijr Ismail, maka masuk sunnah   shalat di dalam ka’bah
2. Dinding ka’bah tidak terlalu tinggi seperti sekarang dan tidak ada penutup bagian atasnya
Oleh pengelola saat itu dibangun dinding yang tinggi dan ada penutup, karena saat itu ka’bah digunakan untuk menyimpan harta umat berupa sumbangan dan lain-lain. Untuk mencegah pencurian, maka dinding ka’bah dibuat tinggi dan memakai penutup bagian atas.

3. Pintu ka’bah aslinya menempel di tanah (seperti rumah umumnya)

bentuk sekarang: pintuk ka’bah setinggi kurang lebih 1,5 meter
Sejarahnya karena pengelola ka’bah saat itu yang memegang kunci ingin agar orang yang masuk ka’bah tidak sembarangan. jika pintu menempel di tanah, akan mudah bagi siapa saja masuk, tetapi jika tinggi maka perlu usaha lebih untuk  naik dan mudah diawasi
Jumlah pintu ka’bah juga aslinya dua, timur dan barat. Akan tetapi karena uang halal kaum quraisy tidak cukup, mereka hanya bisa membangun satu pintu saja yaitu pintu timur
4. Kiswah atau kain penutup ka’bah dahulunya tidak harus berwarna hitam

Sekarang: Selalu berwarna hitam
Dahulu sempat berwarna dasar merah dengan corak, sempat juga putih, berubah-ubah sesuai khalifah saat itu. Kiswah menurut sejarah, sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim yang fungsinya melindungi ka’bah dari kotoran dan debu.
Lalu mengapa ka’bah tidak dikembalikan kebentuk semula, sesuai bangunan nabi Ibrahim?

Jawabannya adalah sebagaimana hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau sangat ingin mengubah ka’bah ke bentuk aslinya, akan tetapi beliau khwatir akan menjadi fitnah atau bahan perbincangan bagi kaumnya yang baru saja masuk Islam atau perbuatan ini akan dimanfaatkan oleh mereka yang benci Islam dengan menghasut kaum muslimin.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻟَﻮْﻟَﺎ ﺣِﺪْﺛَﺎﻥُ ﻗَﻮْﻣِﻚِ ﺑِﺎﻟْﻜُﻔْﺮِ ﻟَﻨَﻘَﻀْﺖُ ﺍﻟْﻜَﻌْﺒَﺔَ ﻭَﺟَﻌَﻠْﺖُ ﻟَﻬَﺎ ﺑَﺎﺑًﺎ ﺷَﺮْﻗِﻴًّﺎ ﻭَﺑَﺎﺑًﺎ ﻏَﺮْﺑِﻴًّﺎ ﻭَﺃَﺩْﺧَﻠْﺖُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺍﻟْﺤِﺠْﺮَ

“Kalau seandainya kaummu tidak baru lepas dari kekufuran, maka sungguh aku telah merubah Ka’bah, dan aku akan membuat pintu timur dan barat, dan aku akan memasukkan al Hijr ke dalam lingkup Ka’bah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian semoga bermanfaat
Note: Sebagian besar tulisan ini, kami tulis berdasarkan ingatan saja, mohon membenarkan jika menemukan kesalahan dan semoga kami ada waktu untuk membuka kembali buku-buku agar ilmiah

No comments:

Post a Comment

wellcome to rumah engineer